Senin, 21 Juli 2014

Melewatkan "mu"....(last story)

"Tuhaaann..kupercaya Engkau pasti telah merencanakan yang terbaik..untuk diriku, agar ku tak jatuh dan selalu..ada dijalanMu"

Dafa..
Panggilan keras itu terdengar dari arah belakang tempat duduknya dikantor. Kaget bukan maen saat ternyata itu adalah dia, orang yang selama ini menguras perhatiannya, tak kerap orang itu membuatnya terluka.

"Tidak ada waktu dan tempat untuk menangis..kerjaaan untuk diselesaikan dan dicari solusinya..bukan untuk dipermasalahkan" bisik dalam hatinya.
"astaghfirullah..sabar dafa" lanjut bisiknya.

Meski begitu cepat dafa mengubah mimik mukanya agar tidak kelihatan sedih dan malu setelah dimarahin didepan orang2 dikantornya, tetap saja raut muka itu nampak sedih. Perlahan dia menghilang dari keramaian dan sholad dzuhur, doanya begitu terlihat pilu.


"Tuhaaann..kupercaya Engkau pasti telah merencanakan yang terbaik..untuk diriku, agar ku tak jatuh dan selalu..ada dijalanMu" Dafa mengubah status bbmnya dengan sepenggal lirik lagu CHSI itu. Terus melanjutkan kerjaannya.

"ping" suara bbmnya bunyi
"Apa Kabar Dafa" ternyata randi lagi yang bbm, randi yang selalu mengomentari statusnya. Entah kenapa randi selalu terlihat perhatian.

Seketika dafa sadar, dan berucap dalam hati, "Randi, makasih ya, sekarang tak perlu aq menyesali bahwa seumur hidup aq tak pernah ucapkan bahwa aq juga sayang ma kamu, aq pernah mencintaimu sampai saat kmrn, saat aq masih sendiri, sahabatku kekasihku..lagu itu lagu yg sering aq nyanyikan dulu..rasa yang tak pernah aq ungkapkan ma kamu"

"hidupku akan baik randi, aq mencari cintaNya....."