Hari ini, buka facebook lagi..ada seorang kawan yang me-repost foto org yang meninggal syahid dan ketika kafannya dibuka..wajah orang itu tersenyum.
Teringat kurang lebih 2 tahun yll..mungkin itulah yang membuatku sepenuhnya ikhlas atas kepergianmu adzka. Hanya sehari waktumu. Tetapi kebersamaan kita sebelumnya lah yang belum bisa luput dari ingatanku..karena kemanapun aq pergi dulu disitulah kau menyertai. Tetapi skrg mgkn ragamu sendiri disana, tidak jiwamu..doaku semoga kau selalu bahagia dalam penjagaanNya.
Yah..senyummu itu justru aq lihat sesudah kepergianmu. Sehari semalam aq hanya dengar tangis dan nafas dalam tidurmu. Sudah takdir menjemputmu. Tak peduli luka yg baru sehari itu..aq memohon untuk pulang dan mengantarmu. Dan dirumah kau sudah dalam bungkusan kain kafan..sudah disholatkan dan tinggal menunggu waktu untuk dimakamkan. Untuk terakhir kali..alhamdulillah, mbah kakung dan mbah kakung satu lagi berinisiatif membukakan kafanmu dibagian wajah. Yah...disitulah senyum pertama dan terakhir yang ibu lihat, senyum yang manis, kau lihat apa kak. Ibu tegar ko..tp justru ayahmu yang nangis ya. Seisi rumah bilang kamu ajaib kak..rumah malam itu jadi bau harum. Selamat jalan dan semoga kita bertemu kelak ya kak.
Mengingat perbuatan org2 yg dulu mungkin sudah ikhlas..tp kok masih penasaran siapa mreka..bolehkah kami tau. Ikhlas kok bersyarat.